Pages

Minggu, 25 Desember 2011

Teman Kecilku

Diposting oleh Mauli di 22.37
Pagi yang indah, udara yang sejuk dan matahari yang terbit, membuat ku untuk bersemangat berangkat sekolah. Hari ini aku pindah kelas, karena kelasku akan dijadikan kelas unggulan. Menurutku kelas unggulan itu tidak beda dengan kelas-kelas yang lain, hanya saja mungkin teman-teman yang masuk ke kelas unggulan itu pintar-pintar, tapi tidak semuanya pintar. Aku berangkat dari rumah menuju sekolah kira-kira pukul 06.00 WIB.
Sesampainya disekolah aku langsung menemui guru wali kelasku untuk menanyakan aku di pindah dikelas apa. Ternyata aku dipindah di kelas IX G bersama temanku yang bernama Mariyah. Kelas yang menurutku sangat strategis di bandingkan kelas lain. Aku bergegas menuju kelas tersebut. Aku melihat anak-anak di kelas itu dapat menerima aku dan teman-temanku dengan baik. Aku duduk di tempat barisan kedua dengan Mariyah.
Bel tanda masuk pun berbunyi, kami langsung masuk kelas dan bersiap-siap belajar. Pelajaran pertama diisi oleh pelajaran matematika, tetapi gurunya tidak masuk karena sakit. Kami diberi tugas untuk mempelajari bab pertama.
Kelas ini sangat gaduh jika tidak ada guru. Itu sangat membuatku merasa terganggu. Setelah selesai mengerjakan tugas, aku duduk di bawah lantai dan menulis sesuatu. Ternyata dari jauh ada salah satu anak laki-laki memperhatikanku. Aku heran dengan dia. Aku berkata dalam hati,”Kok aku merasa pernah mengenal wajahnya ya…?Tapi enggak mungkin, apa aku salah orang? Kalau aku pernah melihatnya, kira-kira di mana?”. Aku bingung, ak ingin tahu siapa nama anak itu. Akhirnya aku bertanya kepada Tantin temanku.
“Teta, akau mau tanya nama anak itu siapa sih?”Tanyaku
“Oh ardy…dia ardy , emang ada apa yah?”. Jawab Teta
“Nama lengkapnya siapa?”. Tanyaku heran
“Muhammad Ardy Saputra”. Jawab Teta merasa bingung.
Aku kaget mendengar nama itu, dalam hati berkata,”Perasaan aku pernah mendengar nama itu, apa mungkin dia teman TK ku?”. Aku pun bertanya-tanya dalam hati.
“Thank’s ya Teta”. Jawabku sambil kembali ke tempatku.
“Sama-sama”. Jawab Teta sambil tersenyum.
Bel tanda istirahat pun berbunyi. Aku tidak pergi ke kantin karena aku sedang malas ke kantin. Di kelas hanya ada Ardy. Aku dan Mariyah. Ardy terus memandangiku. Aku ingin mendekati anak itu dan bertanya,”Kenapa kau memandangiku seperti itu?”. Aku memberanikan diri untuk bertanya,. Ehhh…tiba-tiba Ary berjalan menuju ke arahku, dia bertanya”Kamu bener-bener Nia?” Aku heran kenapa dia tanya begitu aku menjawabnya,”Iya memang benar namaku Nia Azzahra, ada apa yah?”Yang pastinya aku heran dong. Dia Tanya balik”Nia kamu pernah sekolah di TK Bahagia?” Aku jawab dong,”Iya…kamuuu…Ardy teman TK ku kan?”. Jawaban yang mengejutkan,”Iya……..kamuuu Nia anaknya Ibu bidan kan?”. Aku jawab,”Yaelahhh…kok bisa ketemu lagi sihhhh, gimana caranya?”. Ardy tertawa,”hahahah…Bingung deh…”.
Sejak itu kami selalu ngobrol bersama, mengerjakan pr pun bersama-sama. Hmmm…senengnya ketemu lagi sama teman semasa TK. Kita cerita panjang lebar satu sama lain. Ardy adalah teman kecil aku, sejak TK Ardy selalu jail kepadaku sampai-sampai aku nangis cuma gara-gara di takut-takutin sama kodok. Hmm…keterlaluan banget. Tapi sekarang dia udah berubah menjadi cowok yang gak nyebelin dan baik hati. Ternyata dia juga pintar, hmm…takut kesaing sama dia. (hahah). Setiap istirahat kami selalu belajar dikelas. Kalau aku tidak ngerti dia selalu membantu akudalam menyelesaikan soal yang tidak aku bisa atau materi yang tidak aku mengerti.
Suatu hari aku terjatuh sakit dan dirawat di RS. Bayangakaraya. Gak tau apa yang terjadi pada diriku, kata dokter aku terkena penyakit tips. Ya syukurlah Allah masih memberiku penyakit. Suasana kelas yang dulu gaduh berubah menjadi tenang. Hmmm…gak tahu deh apa yang terjadi, apa karena gak ada aku?hahah…ke-GR an banget. Kata temanku Ardy selelu menanyakan kabarku. Ya, itulah salah satu bentuk perhatian dari salah satu sahabat. Ketika aku jatuh sakit, tiga hari kemudian teman-temanku menjengukku pastinya Ardy juga ikut. Mereka menanyakan kabarku dan keadaanku. Setelah sekian lama berbincang akhirnya teman-temanku pamit pulang tapi Ardy tidak pulang, entah mengapa. Ibuku sudah kenal dekat dengan keluarga Ardy. Ibuku menitipkanku kepada Ardy untuk membeli sesuatu di supermarket. Ardy mendekatiku dan dia mengungkapkan rasa kekhawatirannya itu kepadaku. Aku pun terkejut mendengarnya. Dalam hati, ku berkata,”Apakah sampai segininya perhatian seorang sahabat?”. Aku heran. Kok dia sampai sebegitunya kepadaku. Hmmm…gak tahulah.
Setelah aku di katakn oleh dokter telah sembuh, aku pun mulai berangkat sekolah. Teman-temanku menyapaku dengan baik, bahkan ada yang membawakan tasku. Hari ini semua orang pada aneh kepadaku. Gak tahu deh apa yang terjadi kepada mereka. Seperti biasanya kami ngobrol dengan asyiknya.
Eh…kok nyambungnya ke curhat-curhatan sih. Ternyata Ardy pengen curhat sama aku, ya pastinya sebagai sahabat yang baik itu harus mendengarkan curhatan dari sahabatnya dong. Dia curhat semua tentang perasaan dia kepada seorang wanita, tapi dia gak kasih tau inisialnya. Ya aku sebagai sahabat gak akan maksa dong. Aku kasih masukan sama dia dan aku beri nasehat dia.
Suatu hari dia ngajak aku ketemuan, ya aku kira ada hal-hal penting yang mau di sampaikan eh, dia mengungkapkan perasaannya ke aku. Oh…jadi selama ini cewek yang dia ceritaan ke aku tu maksudnya aku gitu…Arghhttt gak ngerti deh, kok bisa sih dia suka ke aku. Dia Cuma sekedar mengungkapkan isi hatinya aja dan dia nembak aku. “Oh My God…Apa yang terjadi? Ternyata rasa itu masih ada sampai sekarang. Apa yang harus aku lakukan, aku harus jawab apa?” tanyaku dalam hati. Isi hatiku berkata, memang aku masih suka sama Ardy tapi …, gak tau deh. Aku bingung, okeh dehhh kali ini aku terima cinta Ardy. Semenjak itulah kami selalu berdua dan menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai.

by : me



0 komentar:

 

Mauli's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea