“Hal pertama kali kita lakukan dalam hidup ini
adalah mendengar, setelah
itu baru kau boleh menjerit dan berteriak” - Aristophanes. Mendengarkan adalah
proses fisiologis yang terjadi ketika anda berada di sekitar getaran di udara
dan getaran ini menimpa pada gendang telinga anda. Dari kita bangun pagi sampai
kita tidur, kita mendengarkan sesuatu, entah itu suara burung berkicau di pagi
hari atau apapun. Latar belakang budaya yang berbeda akan menimbulkan makna
yang berbeda antara pembicara dan pendengar. Dalam komunikasi antar pribadi ada
hal yang membedakan makna dari komunikasi dua arah, yaitu berbicara dengan
aksen dan berbicara dengan bahasa berbeda. Perempuan umumnya membangun sebuah
hubungan dan menetapkan sebuah pertemanan kemudian saling berkomunikasi dengan
menjadi pendengar setia hingga akhir pembicaraan. Sedangkan laki-laki hanya
menunjukkan keahlian, menekankan hal-hal yang di maksud, dan mendominasi sebuah
komunikasi. Teknik mendengarkan yang efektif, yaitu sebagai berikut:
1. Mendengarkan
Partisipatif dan Pasif
Maksudnya seperi seseorang yang ber-partisipasi (secara fisik dan
mental) dalam tindak komunikasi. Contohnya, ketika kita
mendengarkan berita yang penting, maka tubuh mengambil posisi tegak, memiringkan tubuh ke arah
pembicara dan relatif tidak berbicara.
2. Mendengarkan
secara empatik dan objektif
Saran dalam teknik ini,
antara lain, lakukan dialog, pahami sudut pandang pembicara, cobalah memahami pemikiran dan perasaan lawan bicara,
Jangan mendengarkan secara
ofensif
karena kecenderungan untuk mendengarkan
informasi sepotong-sepotong yang akan memungkinkan anda menyerang pembicara
atau menemukan kesalahan-kesalahan
3. Mendengarkan
secara kritis dan tidak menghakimi
Mendengarkan dengan pikiran terbuka
akan membantu anda memahami pesan secara lebih baik. Mendengarkan dengan
pikiran kritis akan membantu anda menganalisis pemahaman dan mengevaluasi pesan.
Pedoman mengatur
mendengarkan tanpa menilai dan mendengar-kan secara kritis : 1.
Jagalah agar pikiran selalu
terbuka,
2. Jangan menyaring sesuatu
yang sulit, 3. Jangan
menyaring pesan yang tidak disukai, tak seorang pun dari
kita yang ingin mendengar sesuatu yang kita yakini tidak benar.;
4. Nilai isi sesuai dengan yang
disampaikan. Jangan menganggap cara
penyampaian sebagai isi.